Wednesday, November 22, 2006

Ungkapkan Estetika Seni Dalam Syiar Islam



”Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata”. (Q.S. Qaaf:7)

JIKA kita merenungkan ayat Alquran di atas, betapa terlihat jelas Alquran menggugah jiwa dari setiap manusia untuk menyelami keindahan alam semesta, baik di angkasa, dasar samudra, bumi, langit, dan seisinya. Allah menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya dalam rupa yang indah dipandang mata. Itulah kesempurnaan ciptaan-Nya dengan rupa-rupa keindahan layaknya syair-syair sebagai tuntunan yang Dia turunkan kepada Rasul-Nya, agar manusia membuka diri terhadap kebenaran atas keindahan yang Dia ciptakan.


Soal keindahan


Berbicara keindahan dengan kosakata lain, yang disebut dengan estetika, tidak terlepas dari komponen yang membentuk kesatuan keindahan tersebut. Dari ayat di atas, tertera jelas betapa Allah telah menciptakan alam semesta dengan kaidah estetika. Betapa jelas Allah telah menciptakan segala bentuk dan wujud ciptaan-Nya dengan dasar estetis yang sempurna. Seni adalah salah satu wujud karya yang diciptakan atas perasaan manusia dalam menikmati keindahan. Inilah yang diungkapkan Alquran untuk kita perhatikan dan renungkan atas keindahan makhluk ciptaan Allah, dan mengambil manfaat yang dikandungnya.


Di antara masalah yang paling rumit dalam kehidupan Islami adalah yang berkaitan dengan hiburan dan seni. Seni telah banyak dibicarakan orang. Sebagian pendapat, seni diharamkan, pendapat lain justru seni adalah medium ungkapan rasa manusia sebagai wujudnya dalam mendekatkan diri dengan Sang Ilahi.


Seorang ahli Fiqih Yusuf Al-Qardlawy, menyebutkan, seni merupakan kebutuhan rasa (instuisi), yaitu seni yang dapat meningkatkan derajat manusia dan kemuliaan manusia, bukan seni yang dapat menjerumuskan manusia dalam kehinaan. Artinya, dapat dilihat bahwasannya estetika seni dalam Islam merupakan bentuk estetika yang mesti berpegang teguh pada koridor syariat Islam. Seni bukan berarti keindahan yang diungkapkan sebagai ungkapan kesenangan manusia yang dapat merusak, tetapi merupakan keindahan yang disandarkan ke dalam bentuk ungkapan kesenangan demi kebaikan.


Salah satunya, estetika seni dapat dijadikan sebagai ruang alternatif dalam syiar Islam. Sedangkan syiar Islam adalah upaya mengingatkan manusia akan kebenaran. Allah mencintai keindahan dan mencintai kebaikan. Estetika seni merupakan wujud pada syiar Islam yang mencerminkan keindahan dan kebaikan yang diciptakan-Nya. ***


Usman Suhana B.Mahasiswa Seni Karawitan STSI






No comments: