Wednesday, January 10, 2007

Ketika Kutatap Wajah Istriku


Tidak terasa sudah hampir setahun umur pernikahanku, namun ternyata masih banyak saja kekurangan dalam diriku, sebagai suami aku ingin istriku bahagia lahir bathin, tapi jujur saat ini aku merasa bahagia... bulan April nanti tepat dihari kelahiranku akan lahir juga anakku Insya Allah ... semoga aku bisa mengemban amanah itu ...
Ketika kutatap wajah istriku, betapa aku sangat bersyukur kepada Allah, atas anugerah terbesar yang pernah aku terima. Seorang wanita yang sederhana, namun keridhoan dan keikhlasannya menerima diriku sebagai suaminya, membuat aku tidak berhenti bahkan tidak akan pernah berhenti bersyukur kepada Allah, atas “kado pernikahan paling indah” yang diberikan kepadaku.


Ketika kutatap wajah istriku, betapa besar rasa maluku, karena masih banyak kekurangan pada diriku. Dan sungguh banyak kelebihannya, yang mungkin aku tidak akan mampu menandinginya. Seorang wanita yang tegar dan tidak banyak menuntut, kecuali tanggung jawabku sebagai suami, ayah dan imam keluarga. Dia wanita yang ikhlas menerima segala kelemahan dan kekuranganku, sebagai suami.


Ketika kutatap wajah istriku, betapa bangga dan bersemangatnya diriku, karena dukungannya terhadap perjuanganku untuk terus memperbaiki diri. Aku memang bukan laki-laki yang sempurna dan dia juga bukan wanita yang sempurna, tetapi Allah telah memilihnya untuk menjadi pasangan hidupku. Semoga inilih yang terbaik menurut Sang Maha Penentu Takdir.


Ketika kutatap wajah istriku, di saat dia sedang lelap tertidur, tak terasa menetes air mataku, karena rasa syukur kepada Allah atas anugerah terbesar-Nya. Terlihat wajahnya yang kelelahan, karena harus melayani suami dan mengurus kehamilannya. Tapi aku yakin, lewat keikhlasannya, dia akan menjadi wanita yang mampu terus berjuang di jalan Allah dengan menjadi istri dan ibu anak-anakku kelak. Kukecup keningnya, sambil keberdoa, Ya Allah, jadikanlah dia bidadari syurgaku, sehingga meringankan pertanggungjawabank u, saat menghadap-Mu di Hari Perhitungan kelak. Amin.


Dari suami yang masih banyak kekurangan.. .



1 comment:

Anonymous said...

terimakasih suamiku...
maafkan aku kalau aku bukan istri yang sempurna.masih banyak kekuranganku yang belum bisa membahagiakanmu dan anak-anak kita. I always love U till the end.